murobbi rukhina


lahir di desa Tombo, pada bulan Mei 1975, tepatnya tanggal 26. beliau lahir dari keluarga yang sangat sederhana, Bapak nya bernama Hadi Supirman dan Ibu  nya bernama Ruliah, beliau mempunyai tiga orang adik laki laki semua, Ali Rochman, Muhammad Kholidin dan Ali Faizin, sekarang beliau sudah berkeluarga , istri nya bernama Sunarti dan anak nya Abdulloh Nadiyyulkaf juga muhammad fatih arsyad. sejak belau kecil bapak nya selalu dihina dan dibenci oleh orang-orang sekitar, hanya karena alasan sepele, yaitu karena bapak nya ber-partai PPP, sedangkan pada masa tersebut harus Golkar, bapak nya dulu mengalami teror yang sangat mengerikan, rumah pernah dilempari, digedor gedor, yang paling membuat nya “membenci” golkar adalah kejadian sehabis kampanye Golkar (tahun 1982). pada waktu itu beliau mempunyai pohon mentimun yang sangat lebat buahnya, namun pada saat maghrib ketika rombongan orang orag dikampung nya pulang sehabis kampanye Golkar menghabiskan mentimun yang menjadi kebanggaan nya, hal itulah yang terus membekas dalam pikir nya untuk “membenci” Golkar, bahkan sampai kapanpun……, kemudian ketika tahun 90an beliau di pesantren, kondisinya juga masih sama, yaitu beliau mendapatkan doktrin bahwa pemerintah saat itu tidak becus mengatur negara, rakyat miskin meraja lela, korupsi dimana mana, bayangkan….., selama kuranglebih 7 tahun lamanya beliau mendapat doktrin semacam itu, sehingga sampai sekarang dengan pemerintah, beliau masih kurang begitu percaya…., apalagi kalau pemimpinnya bukan seorang yang jebolan Pesantren…., sehingga golput adalah pilihan terbaik menurut nya….
Didunia pendidikan juga sama, kacaunya sistem pendidikan di Indonesia yang semakin hari justru tidak semakin ada perbaikan, pemerintah kita tidak percaya diri untuk tidak usah terpukau dunia pendidikan luar negeri, kenapa sistem pesantren salaf yang sudah jelas jelas menjadi lembaga pendidikan yang banyak melahirkan lulusan yang siap pakai dimasyarakat justru tidak dijadikan acuan untuk membuat kurikulum nasional?, kenapa kita selalu pusing untuk mengejar ketertinggalan dengan negara asing?, kenapa tidak pernah berfikir bagaimana agar negara asing yang pontang-panting mengejar kita?……
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment